Selasa, 08 Juli 2014

IBADAH PUASA MENJADI PENOLONG DI ALAM KUBUR

IBADAH PUASA YANG MENJADI PENOLONG DI ALAM KUBUR

Seorang Ahli Hadist besar bernama Sufyan Ats-Tsauri yang juga merupakan guru dari Imam Malik (Pendiri Madzhab Maliki) mengisahkan sebagai berikut:
"Aku telah tinggal di Makkah dalam kurun waktu yang lama. Ada salah seorang laki-laki dari penduduk Makkah yang setiap harinya selalu datang ke masjid pada tengah hari. Lalu ia thawaf dan melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah itu ia memberi salam kepadaku lalu pulang ke rumahnya. Maka tumbuhlah rasa kasih sayangku padanya, dan aku senantiasa mengunjunginya.

Suatu ketika, lelaki itu jatuh sakit, lalu ia memang gilku dan berkata, "Jika aku mati, aku harap engkau me mandikan jenazahku, menyalatkan dan menguburkanku, dan pada malam harinya, janganlah engkau tinggalkan aku sendirian di dalam kubur. Kemudian tuntunlah aku dengan kalimat tauhid, untuk menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir." Akupun menyanggupi untuk mengem¬ban amanah tersebut.
Maka pada saat ia meninggal dunia, semua amanah itu aku laksanakan, dan aku berada di dekat kuburnya semalam untuk mendoakannya. Dan ketika aku berada dalam keadaan antara tidur dan terjaga, tiba- tiba aku mendengar ada suara yang berseru dari atasku, "Wahai Sufyan. Dia tidak membutuhkan penjagaanmu, tuntunanmu dan juga tidak butuh ditemani olehmu. Ada yang telah menemani dan menuntunnya." Lalu aku bertanya, "Apakah yang menjadi sebab dari semua ini?" Suara itu menjawab, "Semua itu disebabkan oleh puasa Ramadhan yang ditunaikannya, dan diteruskan dengan puasa enam hari bulan Syawal."

Lalu, akupun terjaga, tapi aku tidak melihat seorangpun di dekatku. Kemudian aku berwudhu dan shalat, dan aku tidur. Dalam tidurku, aku memimpikan hal yang sama, dan mimpi itu terulang sampai tiga kali. Maka aku menyadari bahwa mimpi itu berasal dari Allah Swt, dan bukan dari setan. Akupun meninggalkan kuburan lelaki tersebut dan berdoa, "Ya Allah, dengan karunia dan Kemuliaan-Mu, berilah aku kemampuan untuk dapat menjalankan ibadah puasa seperti itu." 

(Dikutip dari An - Nawadir, karya, Ahmad Syihabuddin al-Q.alyubi). 

Di dukung oleh :
http://www.hylgro.com/

0 komentar:

Posting Komentar

ada pesan? silahkan dsini
comment? please here